Judul :
Fonologi Bahasa Indonesia
Pengarang :
Abdul Chaer
Penerbit :
Rineka Cipta
A.
Fonologi
Secara etimologi kata fonologi
berasal dari gabungan kata fon yang
berarti ‘bunyi’, dan logi yang berarti ‘ilmu’, sebagai sebuah ilmu, fonologi
lazim diartikan sebagai bagian dari
linguistik yang mempelajari, membahas, membicarakan, dan menganalisis
bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Objek kajian
linguistik adalah bunyi-bunyi bhasa yang dihasilkan oleh alat ucap atau alat
bicara manusia. Menurut hierarki satuan bunyi yang menjadi objek studinya,
fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Secara umum fonetik biasa
dijelaskan sebagai cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan
apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan
fonemik adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan
memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.
Yang
dikaji fonologi ialah bunyi-bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran
beserta dengan “gabungan” antarbunyi yang membentuk silabel atau suku kata. Silabel atau suku kata
adalah satuan ritmis terkecil dalam suatu arus ujaran. Silabel sebagai satuan
ritmis terkecil mempunyai puncak kenyaringan (sonoritas) yang biasanya jatuh
pada sebuah bunyi vocal.
Satu tingkat diatas satuan silabel ialah
morfem yang
menjadi objek kajian morfologi. Bedanya, silabel tidak memiliki makna, maka
morfem mempunyai makna. Diatas satuan morfologi ada satuan ujar yang disebut
kata, frasa, dan kalimat yang menjadi objek kajian sintaksis. Di luar kajian
struktur internal bahasa, ada bidang kajian linguistik yang lain, yaitu
semantic, leksikografi,, sosiolinguistik, psikolinguistik, dan dialektologi.
B.
Fonetik
Fonetik
dibedakan menjadi 3, yaitu fonetik artikulateris, fonetik akustik, dan fonettik
auditoris. Fonetik artikulatoris disebut juga fonetik organis atau fonetik
fisiologis meneliti bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu diproduksi oleh alat-alat
ucap manusia. Fonetik akustik, yang objek kajiannya adalah bunyi bahasa ketika
merambat di udara. Sedangkan fonetik auditori meneliti bagaimana bunyi-bunyi
bahasa itu “diterima” oleh telinga, sehingga bunyi-bunyi itu didengar dan dapat
dipahami. Dari ketiga jenis fonetik itu, yang paling berkaitan dengan ilmu
linguistik adalah fonetik artikulatoris, karena fonetik ini berkenaan dengan
masalah bagaiman bunyi bahasa itu diproduksi atau dihasilkan.
Selanjutnya
akan dijelaskan mengenai transkripsi fonetik. Yang dimaksud transkripsi fonetik
adalah penulisan bunyi –bunyi bahasa secara akurat atau secara tepat dengan
menggunakan huruf atau tulisan fonetik. Pada dasarnya dalam kajian fonetik,
satu hruf hanya digunakan untuk satu bunyi; atau satu bunyi dilambangkan dengan
satu huruf. Tidak ada penggunaan satu huruf untuk dua bunyi yang berbeda; juga
tidak ada penggunaan dua huruf yang berbeda untuk satu bunyi. Dalam kajian
linguistik internasional dikenal adanya abjad fonetik yaitu The Internasional Phonetic Alphabet
(disingkat IPA). Adanya usaha untuk membuat atau menyusun abjad fonetik oleh
sejumlah pakar adalah antara lain, karena abjad IPA itu belum lengkap.
Kemudian
akan menjelaskan mengenai alat ucap. Secara linguistik alat-alat itu digunakan
untuk menghasilkan bunyi-bunyi bahasa sewaktu berujar. Nama alat-alat ucap atau
alat-alat yang terlibat dalam produksi bunyi bahasa adalah sebagai berikut
(dimulai dari dalam) : paru-paru (lung);
batang tenggorokan (trachea); pangkal
tenggorokan (laring); pita suara (vocal cord); krikoid (cricoids); tiroid (thyroid); arutenoid (arythenoid);
dinding rongga kerongkongan (wall of
pharynx); epiglotis (epiglotis);
akar lidah (root of the tongue, dorsum);
tengah lidah (middle of the tongue,
medium); daun lidah (blade of the
tongue, laminum); ujung lidah (tip of
the tongue, apex); anak tekak (uvula);
langit-langit lunak (soft plate, velum);
langit-langit keras (hard plate, palate,);
gusi, ceruk gigi (alveolum); gigi
atas (upper teeth, dentum); gigi
bawah (lower teeth, dentum); bibir
ata (upper lip, labium); bibir bawah
(lower lip, labium); mulut (mouth); rongga mulut (oral cavity); rongga hidung (nasal cavity). Nama-nama latin alat ucap
itu perlu diperhatikan.
0 komentar:
Posting Komentar